Translate

Thursday, February 25, 2016

macam-macam/jenis-jenis penelitian




 hai semua,
 bingung.... ? kesana kemari cari sumber buat tugas 
 kali ini saya akan berbagi apa saja macam-macam/jenis-jenis penelitian
semoga bermanfaat  :D





JENIS-JENIS PENELITIAN
Berbicara tentang jenis penelitian, menurut para ahli banyak pula macamnya, sesuai dari sudut mana mereka memandang.Umpamanya W.Surakhmad (1980: 131-148) mengelompokkan jenis penelitian berdasarkan derajad kepastian jawabannya, yang terdiri dari metoda penelitian historis, metode penelitian diskriptif, metode penelitian eksperimen dan ditambah oleh Sujana dan Ibrahim satu lagi yaitu metode penelitian ekspolratif.
Penggolongan jenis-jenis penelitian itu sangat bergantung pada peristiwa dari mana seseorang hendak meninjau persoalannya. Namun secara umum, penelitian dapat digolongkan dalam beberapa jenis yaitu sebagai berikut :
A.  Berdasarkan Tujuan Penelitian
1.      Ditinjau dari segi tujuan esensialnya, penelitian bisa dibedakan dalam dua macam penelitian, yaitu:
a.       Penelitian dasar atau basic research,
Penelitian dasar disebut pula sebagai penelitian murni.Penelitian jenis ini bertujuan menemukan suatu generelisasi atau keumuman, dan berusaha menemukan dalil-dalil atau teori-teori yang berlaku secara umum dimana penelitian ini diselenggarakan dalam rangka memperluas dan memperdalam pengetahuan secara teoritis.
Tingkat generalisasi hasil penelitian dasar bersifat abstrak dan umum serta berlaku secara universal. Penelitian dasar tidak diarahkan untuk memecahkan masalah praktis akan tetapi prinsip-prinsip atau teori yang dihasilkannya dapat mendasari pemecahan masalah praktis. Dengan kata lain, hasil penelitian dasar dapat mempengaruhi kehidupan praktis. Contoh penelitian dasar yang terkait erat dengan bidang pendidikan adalah penelitian dalam bidang psikologi, misalnya penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perikalu manusia. Hasil penelitian tersebut sering digunakan sebagai landasan dalam pengembangan sikap untuk merubah perilaku melalui proses pembelajaran/pendidikan.

b.      Penelitian penerapan atau applied research
Penelitian penerapan itu diarahkan pada penggunaan secara praktis di bidang kehidupan sehari-hari.Penelitian ini diselenggarakan dalam rangka mengatasi masalah nyata dalam kehidupan, untuk mencari sesuatu yang lebih baik.
Penelitian ini menguji manfaat dari teori-teori ilmiah serta mengetahui hubungan empiris dan analisis dalam bidang-bidang tertentu.Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan bersifat umum, bukan rekomendasi berupa tindakan langsung. Setelah sejumlah studi dipublikasikan dan dibicarakan dalam periode waktu tertentu, pengetahuan tersebut akan mempengaruhi cara berpikir dan persepsi para praktisi.
Penelitian terapan lebih difokuskan pada pengetahuan teoretis dan praktis dalam bidang-bidang tertentu bukan pengetahuan yang bersifat universal misalnya bidang kedokteran, pendidikan, atau teknologi.Penelitian terapan mendorong penelitian lebih lanjut, menyarankan teori dan praktek baru serta pengembangan metodologi untuk kepentingan praktis.Penelitian terapan dapat pula diartikan sebagai studi sistematik dengan tujuan menghasilkan tindakan aplikatif yang dapat dipraktekan bagi pemecahan masalah tertentu.

2.      Penggolongan jenis penelitian menurut tujuan umum dibagi dalam 3 jenis penelitian yaitu:
a.       Penelitian eksploratif
Jenis penelitian eksploratif, adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan sesuatu yang baru.Sesuatu yang baru itu dapat saja berupa pengelompokkan suatu gejala, fakta, dan penyakit tertentu.Penelitian ini banyak memakan waktu dan biaya.
b.      Penelitian pengembangan
Jenis penelitian ini adalah untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan / atau perubahan sebagai fungsi waktu.Jenis penelitian pengembangan ini juga  bertujuan untuk mengembangkan aspek ilmu pengetahuan. Misalnya: penelitian yang meneliti tentang pemanfaatan terapi gen untuk penyakit-penyakit menurun.
c.       Penelitian verifikatif
Jenis penelitian ini bertujuan untuk menguji kebenaran suatu fenomena.Misalnya saja, masyarakat mempercayai bahwa air sumur Pak Daryan mampu mengobati penyakit mata dan kulit.Fenomena ini harus dibuktikan secara klinik dan farmakologik, apakah memang air tersebut mengandung zat kimia yang dapat menyembuhkan penyakit mata.
Penelitian evaluatif memiliki dua kegiatan utama yaitu pengukuran atau pengambilan data dan membandingkan hasil pengukuran dan pengumpulan data dengan standar yang digunakan. Berdasarkan hasil perbandingan ini maka akan didapatkan kesimpulan bahwa suatu kegiatan yang dilakukan itu layak atau tidak, relevan atau tidak, efisien dan efektif atau tidak. Atas dasar kegiatan tersebut, penelitian evaluatif dimaksudkan untuk membantu perencana dalam pelaksanaan program, penyempurnaan dan perubahan program, penentuan keputusan atas keberlanjutan atau penghentian program, menemukan fakta-fakta dukungan dan penolakan terhadap program, memberikan sumbangan dalam pemahaman suatu program serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Lingkup penelitian evaluative dalam bidang pendidikan misalnya evaluasi kurikulum, program pendidikan, pembelajaran, pendidik, siswa, organisasi dan manajemen.Satu pengertian pokok yang terkandung dalam evaluasi adalah adanya standar, tolok ukur atau kriteria.Mengevaluasi adalah melaksanakan upaya untuk mengumpulkan data mengenai kondisi nyata sesuatu hal, kemudian dibandingkan dengan kriteria agar dapat diketahui kesenjangan antara kondisi nyata dengan kriteria (kondisi yang diharapkan).Penelitian evaluatif bukan sekedar melakukan evaluasi pada umumnya. 

  1. Berdasarkan Metode
Klasifikasi penelitian menurut aspek metode, pengelompokan bentuk penilaian yang sering pula dilakukan oleh para peneliti adalah klasifikasi bentuk penelitian menurut aspek metode yang digunakan. Beberapa macam bentuk penelitian dilihat dari segi metode dapat dilihat dalam keterangan dibawah ini.
a.                   Penelitian deskriptif
klasifikasi yang pertama sering ditemui dalam bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan ialah penelitian deskriptif. Pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang digunakan pada objek tertentu secara jelas dan sistematis. Penelitian deskriptif ini juga disebut penelitian pra eksperimen. Karena dalam penelitian ini mereka melakukan eksplorasi, menggambarkan dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan. Penelitian deskriptif ini hanya berusaha menggambarkan secara jelas dan sekuensial terhadap pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelum para peneliti terjun kelapangan dan mereka tidak menggunakan hipotesis sebagai petunjuk arah atau guide dalam penelitian.
b.                  Penelitian sejarah
Penelitian historis (historical research) adalah penelitian yang dimaksudkan untuk merekonstruksi kondisi masa lampau secara objektif, sistematik, dan akurat.Melalui penelitian ini, bukti-bukti dikumpulkan, dievaluasi, dianalisis, dan disintesiskan.Selanjutnya, dirumuskan kesimpulan berdasarkan bukti-bukti itu.Adakalanya penelitian historis digunakan untuk menguji hipotesis tertentu. 
Peneliti historis biasanya memperoleh data melalui catatan-catatan, artifak-artifak, atau laporan-laporan verbal.Hasil penelitian biasanya berupa narasi deskriptif (narative description) atau analisis terhadap peristiwa-peristiwa yang muncul pada rentang waktu lama atau cukup lama di masa lampau.
Tujuan penelitian historis ini adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan serta mensistensikan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
Ciri – ciri dari penelitian historis ini adalah penelitian historis lebih tergantung kepada data yang diobservasi orang lain daripada yang diobservasi oleh peneliti sendiri. Data yang baik akan dihasilkan oleh kerja yang cermat menganalisis keotentikan, ketepatan, dan pentingnya sumber-sumbernya.
penelitian sejarah atau historical researh ini juga dilihat sepintas sama dengan penelitian deskriptif. Keduanya sama-sama menggunakan penggambaran secara komprehensif tentang objek atau subjek penelitian. Yang membedakan dalam penelitian sejarah, peneliti lebih mengfokuskan pencarian data dengan metode wawancara pada pelaku sejarah, misalnya para pimpinan yang terlibat dan tokoh-tokoh masyarakat yang mengalami dan menggunakan sumber-sumber lain termasuk objek kepeninggalan kejadian, prasasti, dan buku-buku yang berkaitan erat dengan peristiwa yang diteliti.
c.       Penelitian survei.
penelitiasn survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.Penelitian survei biasanya tidak membatasi dengan satu atau beberapa variabel. Para peneliti pada umumnya dapat menggunakan variabel serta papulasi yang luas sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Hasil luas yang dari penelitian survei juga dapat digunakan untuk bermacam-macam tujuan seperti berikut.
1)      Penelitian ini dapat digunakan sebagai bentuk awal penelitian yang telah direncanakan untuk ditindaklanjuti dengan penelitian-penelitian lain yang lebih spesifik.
2)      Dengan penelitian survei, para peneliti dapat melakukan eksplorasi dan desksriptif sebagai tujuan penelitian.
3)      Dengan penelitian ini, mereka juga dapat melakukan klasifikasi terhadap permasalahan yang hendak dipecahkan kemudian.
d.      Penelitian ex-postfakto.
Penelitian ini disebut penelitian ex-postfakto karena para peneliti berhubungan dengan variabel yang telah terjadi dan mereka tidak perlu memberikan perlakuan terhadap variabel yang diteliti. Pada penelitian ini variabel bebas (independent variable). Dan variabel terikat atau dependent variable sudah dinyatakan secara eksplisit, untuk kemudian dihubungkan sebagai penelitian korelasi atau dipredeksi jika variabel bebas mempunyai pengaruh tertentu pada variabel terikat. Sedangkan untuk mencari hubungan maupun prediksi, seorang peneliti sudah dianjurkan menggunakan hipotesis sebagai petunjuk dalam pemecahan permasalahan penelitian.
e.       Penelitian eksperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang ada. Karena dalam penelitian eksperimen para peneliti melakukan tiga persyaratan dari suatu bentuk penelitian. Ketiga persyaratan tersebut yaitu kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi.
f.       Penelitian kuasi eksperimen. Kuasi arti lain dari semu. Penelitian kuasi atau eksperimen semu. Bentuk penelitian ini dapat digunakan di bidang ilmu pendidikan atau penelitian lain dengan subjek yang diteliti adalah manusia, di mana mereka tidak boleh dibedakan antara satu dengan yang lain seperti misalnya mendapat perlakuan karena berstatus sebagai grup kontrol.

  1. Berdasarkan Bidang Garapan
       Klasifikasi penelitian menurut bidang garapan. Variasi bentuk penelitian juga dapat dilihat dari dari objek yang diteliti, tergantung dari keahlian dan bidang yang hendak digunakan sebagai aspek pembeda. Bentuk penelitian dapat juga dibedakan menjadi penelitian kependidikan dan nonkependidikan.
a.       Penelitian kependidikan, bidang garapan yang menjadi pokok penelitian adalah menekankan pada sekitar masalah pendidikan , baik yang mencakup faktor internal pendidikan termasuk komponen guru, siswa, kurikulum, sistem pengajar, manemen pendidikan, dan hubungan lembaga dengan masyarakat. Disamping itu, penelitian juga mencakup faktor-faktor eksternal seperti: kebijakan pemerintah terhadap lembaga pendidikan generasi muda, dan sebagainya.
b.      Penelitian nonpendidikan ini mempunyai cakupan yang luas sekali seluas bidang keahlian dan variasi dari para pembaca, dapat dimaksudkan sebagai penelitian nonkependidikan. Untuk memerikan semacam acuan di bawah diberikan kemungkinan contoh-contoh penelitian nonpemdidikan: penelitian sosial, ekonomi, politik, kebijakan pemerintah, sejarah, antropologi, pertanian, teknologi, penelitian agama dan pewradaban masyarakat, dan sebagainya. (Sukardi.2003 : 17)
Ditinjau dari segi Bidang yang diteliti ada dua macam penelitian yaitu :
a.          Penelitian bidang social
Penelitian ini secara khusus berbentuk penilaian pendidikan, ekonomi, hokum, psikologi dan lain-lain.
b.         Penelitian bidang eksakta
Penelitian ini secara khusus berbentuk penelitian ilmu pengetahuan alam, penelitian kimia dan sebagainya.

D. Berdasarkan Sifat masalah
a.       Penelitian Korelasional  (correlational research)
Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berhubungan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.
Ciri ciri penelitian korelasional adalah
1)      Penelitian macam ini cocok dilakukan bila variable-variabel yang diteliti rumit dan / atau tak dapat di teliti dengan metode eksperimental atau tak dapat di manipulasi.
2)      Studi macam ini memngkinkan pengukuran beberapa variable dan saling hubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya.
3)      Apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya saling berhubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut.
Contoh penelitian korelasional yang umum dilakukan:
1)      Studi yang mempelajari saling hubungan antara skor pada test masuk perguruan tinggi dengan indeks prestasi.
2)      Studi analisis faktor mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan, pendidikan, dan status sosial dengan pemilihan jenis persalinan di desa tertinggal.

b.      Penelitian Kausal-Komparatif (causal-comparative research)
      Tujuan penelitian kausal-komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol.
      Penelitian kausal-komperatif bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat). Penelitian yang bersifat ex post facto merupakan suatu penelitian yang meneliti peristiwa yang telah terjadi dengan cara mengurut kebelakang melalui data-data atau informasi-informasi yang mendahului atau menentukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang di teliti. Peneliti mengambil satu atau lebih akibat sebagai “dependent variable” dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan, dan maknanya.

c.       Penelitian Tindakan (action research)
      Penelitian tindakan adalah suatu penelitian dengan melakukan tindakan terhadap suatu kelompok orang atau masyarakat dengan tujuan untuk menjadikan perubahan terhadap situasi, perilaku, dan/atau organisasi, mekanisme kerja, akhir kerja dan sebagainya.
      Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang lain.Contoh penelitian tindakan misalnya adalah:
1)      Penelitian tentang pelaksanaan suatu program inservice training untuk melatih para konselor bekerja dengan anak putus sekolah;
2)      Penelitian untuk menyusun program penjajagan dalam pencegahan kecelakaan pada pendidikan pengemudi;
3)      Penelitian untuk memecahkan masalah apatisme dalam penggunaan teknologi modern atau metode menanam padi yang inovatif.

            Ciri penelitian tindakan adalah:

1)      Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja.
2)      Menyediakan rangka-kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan perkembangan baru.
3)      Penelitian  mendasarkan diri kepada observasi aktual dan data mengenai tingkah laku, dan tidak berdasar pada pendapat subyektif yang didasarkan pada pengalaman masa lampau.
4)      Fleksibel dan adaptif, membolehkan perubahan selama masa penelitiannya dan mengorbankan kontrol untuk kepentingan on-the spot experimentation dan inovasi.
Contoh penelitian pendekatan ini adalah
Umpamanya disalah satu kelas dari sebuah SMA di kota ini, terlihat siswa-siswanya kurang acuh/kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru Geografi. Setelah ditelusuri hal ini mungkin disebabkan oleh strategi yang dipakai oleh guru yang bersangkutan kurang dapat menarik pehatian mereka. Kemudian guru tersebut melakukan suatu tindakan, umpamanya dalam proses pembelajarannya ia memakai media pengajaran yang dapat memikat perhatian siswa, umpamanya membawa objek yang sesungguhnya kedalam kelas atau menggunakan slide proyektor dan sebagainya. Dengan demikian si guru sudah melakukan suatu tindakan.Akibat dari tindakan ini, murid-murid yang semula banyak yang tidak/kurang memperhatikan penjelasan dari guru geografi tadi, menjadi kurang jumlahnya.Dengan demikian situasi kelas telah berubah.

Ditinjau dari segi tempat dilaksanakan penelitian, ada tiga macam penelitian yaitu :
a.       Penelitian laboratorium
Penelitian laboratorium merupakan penelitian yang dilakukan dalam ruangan tertutup, dimana kelompok eksperimen dijauhkan dari variable pengganggu sebab dapat memengaruhi hasil dari pengujian hubungan sebab akibat.
Penelitian jenis ini dilakukan dalam suatu tempat khusus untuk mengadakan studi-ilmiah dan kerja ilmiah.Tujuan penelitian laboratorium untuk ilmu pengetahuan social ialah; mengumpulkan data, mengadakan analisa, mengadakan test, serta memberikan interpretasi terhadap sejumlah data, sehingga orang bisa meramalkan kecenderungan gerak satu gejala social dalam satu masyarakat tertentu.Laboratorium pengetahuan social ini memberikan bimbingan pada sejumlah ilmuwan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan untuk melakukan penelitian secara kooperatif.
b.      Penelitian kasus dan penelitian lapangan
Penelitian kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu.Ditinjau dari wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit. Tetapi ditinjau dari sifat penelitian , penelitian kasus lebih mendalam.
Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.
Ciri-ciri dari penelitian kasus adalah
1)      Penelitian kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit social tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisasi dengan baik mengenai unit tersebut.
2)      Dibanding dengan studi survey yang cenderung untuk meneliti sejumlah kecil variable pada unit sampel yang besar, studi kasus cenderung untuk meneliti jumlah unit yang kecil tetapi mengenai variable-variabel dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya.
c.       Penelitian perpustakaan
Yang dimaksud penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum dipublikasikan.
Penelitian perpustakaan bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan macam-macam material yang terdapat di ruang perpustakaan, misalnya berupa : buku-buku, majalah, naskah-naskah, catatan, kisah sejarah, dokumen dan lain-lain. Pada hakekatnya, data yang diperoleh dengan jalan penelitian perpustakaan tersebut dijadikan fondasi dasar dan alat utama bagi praktek penelitian ditengah lapangan.















DAFTAR PUSTAKA
  • Rianto,Slamet 2010 Metode Penelitian Pendidikan. http://mbegedut.blogspot.com./2010/11/metode-penelitian-pendidikan.html.16 Oktober 2012
  • Kartono, kartini. 1996. Pengantar Metodologi Riset Social. Bandung: Mandar Maju.
  • Menurut Yoseph dalam Sukardi.2003:3.Metodologi Pendidikan Kompetensi dan prakteknya.Yogyakarta:PT.Bumi Aksara
  • Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Alfabeta.
  • Suhartono, Irawan. 2000. Metode Penelitian Sosial.  Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  • Sukardi.2003 : 17.Metodologi Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya.Yogyakarta.PT.Bumi Aksara
·         Drs.Lufri,M.S dan Drs.Ardi, M.Si . 1999. Metodologi penelitian .Padang : DIP Universitas Negeri Padang
·         Wasito, Drs.Hermawan .1995 .Pengantar metodologi penelitian .Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama
·         Suryabrata, Sumadi .2012 .Metodologi penelitian .Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
·         Kartono, DR.Kartini .1990 .Pengantar metodologi Riset social .Bandung : Penerbit Bandar Maju
·         Singarimbun, Masri .1999 .Bagian Satu : Proses penelitian




1 comment: