assalamualaikum wr. wb.
hai semua,pada kesempatan kali ini saya akan berbagi informasi nih....
nah, postingan kali ini saya akan menjelaskan tentang model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan bertukar pasangan
teman2 tau nggak apa itu model pembelajaran TAI ?
dan model pembelajaran bertukar pasangan ?
nah, penasaran bukan.... :D
baik, mimin jelaskan lewat postingan ini :D
semoga bermanfaat :D
BAB
I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Dalam keseluruhan proses pendidikan
di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok.
Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan terutama ditentukan oleh proses
belajar mengajar yang dialami siswa. Siswa yang belajar akan mengalami
perubahan baik dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.
Peningkatan kualitas mutu pendidikan dan pengembangan proses pembelajaran
merupakan masalah yang selalu menuntut perhatian. Perbedaan tingkat serap
antara siswa yang satu dengan yang lainnya terhadap materi pembelajaran
menuntut seorang guru melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran sehingga
tidak sekedar menyajikan materi, tetapi juga perlu menggunakan metode yang
sesuai, disukai, dan mempermudah pemahaman siswa.
Strategi
belajar mengajar yang digunakan guru cenderung terpisah – pisah satu dengan
yang lainnya, misalnya guru memilih manggunakan strategi belajar mengajar
dengan ceramah saja, kerja kelompok saja, atau individual saja. Selain itu
kedudukan dan fungsi guru cenderung dominan sehingga keterkaitan guru dalam
strategi itu tampak masih terlalu besar, sedangkan intensitas belajar siswa
masih terlalu rendah kadarnya. Gejala ini sekaligus menggambarkan bahwa
penggunaan strategi masih terbatas pada satu atau dua
Pembelajaran
kooperatif pada dasarnya adalah strategi atau siasat dalam membelajarkan siswa.
Artinya, bagaimana mengoptimalkan siswa dalam melaksanakan aktivitas belajarnya
agar mereka menguasai belajar dan instruksional yang harus dicapainya. Dengan
demikian pembelajaran kooperatif bukan tujuan melainkan alat, sarana, cara
untuk mencapai tujuan.
Disamping
ditentukan oleh metode pembelajaran, keberhasilan proses belajar mengajar juga
ditentukan oleh intensitas belajar siswa. Bagi siswa yang memiliki intensitas
belajar yang tinggi maka akan cenderung mendapatkan hasil belajar yang baik,
namun bagi siswa yang kurang atau tidak memiliki intensitas belajar maka
cenderung akan memiliki hasil belajar yang kurang.
Alternatif
yang digunakan yaitu menggunakan model pembelajaran Team Assisted
Individualization (TAI) dan bertukar pasangan agar dapat meningkatkan minat
belajar siswa.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah
penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam pembelajaran?
b. Bagaimanakah
penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan dalam
pembelajaran?
3. Tujuan
a. Mengetahui bagaimana
penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam pembelajaran.
b.
Mengetahui bagaimana penerapan
metode pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
TIPE
PEMBELAJARAN TAI DAN BERTUKAR PASANGAN
A.
Team-Assisted Individual (TAI)
1.
Pengertian Team-Assisted Individual (TAI)
Model pembelajaran kooperatif tipe
TAI (Team Assisted Individualization) merupakan pembelajaran kooperatif yang
pada pelaksanaannya siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang
heterogen. Salah satu poin penting yang harus diperhatikan untuk membentuk
kelompok yang heterogen di sini adalah kemampuan akademik siswa. Masing-masing
kelompok dapat beranggotakan 4 - 5 orang siswa. Sesama anggota kelompok berbagi
tanggung jawab.
Model
pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization atau Team
Accelerated Instruction) merupakan strategi pembelajaran yang berpusat pada
siswa (student centered). Pada model pembelajaran kooperatif ini, siswa
biasanya belajar menggunakan LKS (lembar kerja siswa) secara berkelompok.
Mereka kemudian berdiskusi untuk menemukan atau memahami konsep-konsep. Setiap
anggota kelompok dapat mengerjakan satu persoalan (soal) sebagai bentuk
tanggungjawab bersama. Penerapan model pembelajaran kooperatif Team Assisted
Individualization lebih menekankan pada penghargaan kelompok,
pertanggungjawaban individu dan memperoleh kesempatan yang sama untuk berbagi
hasil bagi setiap anggota kelompok.
Model pembelajaran kooperatif tipe
TAI ini dikembangkan oleh Slavin untuk mata pelajaran matematika, khususnya
untuk materi keterampilan-keterampilan berhitung (computation skills).
Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran
individual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual.
Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan
masalah, ciri khas pada tipe TAI ini adalah setiap siswa secara individual
belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. belajar
individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas
oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung
jawab
atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama. Hasil
TAI adalah Kombinasi Pembelajaran kooperatif dengan Pembelajaran Individual.
Model
pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization atau Team
Accelerated Instruction) yang diprakarsai oleh Robert Slavin ini merupakan
perpaduan antara pembelajaran kooperatif dan pengajaran individual. Metode ini
memperhatikan perbedaan pengetahuan awal tiap siswa untuk mencapai prestasi
belajar. Pembelajaran individual dipandang perlu diaplikasikan karena siswa
memasuki kelas dengan pengetahuan, kemampuan, dan motivasi yang berbeda-beda.
Saat guru mempresentasikan materi pembelajaran, tentunya ada sebagian siswa
yang tidak memiliki pengetahuan prasyarat untuk mempelajari materi tersebut.
Ini tentu dapat menyebabkan siswa-siswa yang tidak memiliki pengetahuan
prasyarat itu akan gagal mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan guru.
Bagi siswa-siswa lain, mungkin sudah menguasai materi pembelajaran itu, atau
mungkin karena bakat yang dimilikinya dapat mempelajari dengan sangat cepat
sehingga waktu yang digunakan oleh guru untuk mengajar menjadi mubazir.
2.
Ciri-ciri Team-Assisted Individual (TAI)
Ciri-ciri model pembelajaran TAI
(Team Assisted-Individualization atau Team Accelerated):
a. Belajar
bersama dengan teman,
b. Selama
proses belajar terjadi tatap muka antar teman
c. Saling
mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok
d. Belajar
dari teman sendiri dalam kelompok
e. Belajar
dalam kelompok kecil
f. Siswa
aktif dan yang paling utama adalah
setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah
dipersiapkan oleh guru.
3.
Komponen-Komponen Dalam Metode Pembelajaran TAI
Model pembelajaran tipe TAI ini memiliki
8 komponen, kedelapan komponen tersebut adalah sebagai berikut:
a.Teams
Merupakan
pembentukan kelompok heterogen yang
terdiri dari 4 sampai 5 siswa.
b.Placement Test
yaitu pemberian pre-test kepada siswa
atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa
pada bidang tertentu.
c.Student Creative
yaitu melaksanakan tugas dalam suatu
kelompok dengan menciptakan dimana keberhasilan individu ditentukan oleh
keberhasilan kelompoknya.
d.Team Study
yaitu tahapan tindakan belajar yang
harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual
kepada siswa yang membutuhkan.
e. Team
Score and Team Recognition
yaitu pemberian score terhadap hasil
kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang
berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam
menyelesaikan tugas.
f.
Teaching Group
yaitu pemberian materi secara singkat
dari guru menjelang pemberian tugas kelompok.
g. Fact test
yaitu pelaksanaan tes-tes kecil
berdasarkan fakta yang diperoleh siswa.
h. Whole-Class
Units
yaitu pemberian materi oleh guru kembali
diakhiri waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah
4.
Langkah-langkah Team Assisted Individual
Langkah-langkah pembelajaran
kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individual) adalah sebagai berikut :
a.
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran secara
individual yang sudah dipersiapkan oleh guru.
b. Guru
memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar
atau skor awal.
c.
Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 – 5 siswa
dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang dan
rendah) Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang
berbeda serta kesetaraan jender.
d. Hasil
belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi
kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok.
e.
Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan
penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
f.
Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual.
g. Guru
memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil
belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini).
Menurut
Slavin pemberian penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan hasil belajar dari nilai dasar (awal) ke nilai kuis/tes setelah
siswa bekerja dalam kelompok.
Langkah-langkah
penghargaan kelompok:
- Menentukan nilai dasar (awal) masing-masing siswa. Nilai dasar (awal) dapat berupa nilai tes/kuis awal atau menggunakan nilai ulangan sebelumnya.
- Menentukan nilai tes/kuis yang telah dilaksanakan setelah siswa bekerja dalam kelompok, misal nilai kuis I, nilai kuis II, atau rata-rata nilai kuis I dan nilai kuis II kepada setiap siswa yang kita sebut nilai kuis terkini.
- Menentukan nilai peningkatan hasil belajar yang besarnya ditentukan berdasarkan selisih nilai kuis terkini dan nilai dasar (awal) masing-masing siswa dengan menggunakan kriteria berikut ini.
Penghargaan
kelompok diberikan berdasarkan rata-rata nilai peningkatan yang diperoleh
masing-masing kelompok dengan memberikan predikat cukup, baik, sangat baik dan
sempurna.
Kriteria
untuk status kelompok.
- Cukup, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok kurang dari 15 (rata-rata nilai peningkatan kelompok , 15).
- Baik, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 15 dan 20 (15 rata-rata nilai peningkatan kelompok < 20).
- Sangat baik, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 20 dan 25 (20 ≤ rata-rata peningkatan kelompok < 25)
- Sempurna, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok lebih atau sama dengan 25 (rata-rata nilai peningkatan kelompok ≥ 25).
5.
Keuntungan Team-Assisted Individual (TAI)
Adapun
keuntungan pembelajaran tipe TAI adalah :
a. siswa
yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalahnya;
b. siswa
yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya;
c. adanya
tanggung jawab dalam kelompok dalam menyelesaikan permasalahannya;
d. siswa
diajarkan bagaimana bekerjasama dalam suatu kelompok.
e. Meningkatkan
hasil belajar
f. Meningkatkan
motivasi belajar
g. Mengurangi
perilaku yang mengganggu dan konflik antar pribadi
h. Program
ini bisa membantu siswa yang lemah/ siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami materi belajar
i.
Model pembelajaran Team Assisted
Individual membantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dan
mengurangi anggapan banyak peserta didik bahwa matematika itu sulit
j.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe
Team Assisted Individualization peserta didik mendapatkan penghargaan atas
usaha mereka
k. Melatih
peserta didik untuk bekerja secara kelompok, melatih keharmonisan dalam hidup
bersama atas dasar saling menghargai.
6.
Kelemahan Team-Assisted Individual (TAI)
Adapun keuntungan pembelajaran tipe
TAI adalah :
a. tidak
ada persaingan antar kelompok;
b. siswa
yang lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang pandai.
c. Tidak
semua mata pelajaran cocok diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Team Assisted Individualization (TAI)
d. model
pembelajaran ini merupakan model pembelajan yang baru diketahui, kemungkinan
sejumlah peserta didik bingung, sebagian kehilangan rasa percaya diri dan
sebagian mengganggu antar peserta didik lain.
B.Bertukar
Pasangan
1. Pengertian Bertukar Pasangan
Merupakan Suatu metode pembelajaran
yang dilaksanakan dengan membagi siswa menjadi berpasangan untuk mengerjakan
suatu tugas dari guru kemudian salah satu pasangan dari kelompok tersebut
bergabung dengan pasangan lain untuk saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban
masing-masing.
Siswa juga terbiasa belajar secara individual,
sehingga siswa tidak terbiasa menyelesaikan soal matematika bersama temannya
untuk dapat saling bertukar pikiran. Untuk mengantisipasi masalah tersebut maka
perlu dicarikan suatu teknik pembelajaran yang tepat sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Para guru hendaknya terus berusaha
menyusun dan menerapkan berbagai cara variasi agar siswa tertarik dan
bersemangat dalam mengikuti pelajaran matematika, salah satunya melalui model
pembelajaran kooperatif teknik bertukar pasangan. Teknik belajar
bertukar pasangan memberi siswa kesempatan untuk bekerja sama dengan beberapa
orang siswa pada kesempatan yang berbeda sehingga menyebabkan siswa mendapatkan
beberapa informasi atau pembelajaran dari siswa lain dan begitu juga sebaliknya
2.
Ciri-ciri Bertukar Pasangan
Ciri-ciri pembelajaran bertukar pasangan sebagai berikut:
a.
Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi
belajarnya.
b.
Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
c.
Bila mungkin anggota kelompok berasal dari ras, suku, jenis kelamin yang
berbeda.
d.
Penghargaan lebih berorientasi pada individu.
3.
Langkah-langkah Bertukar Pasangan
Langkah-langkah pembelajaran
bertukar pasangan sebagai
berikut:
a) Guru
menjelaskan materi pelajaran.
b) Guru
menentukan pasangan pertama dari setiap siswa, dan kedua dari setiap siswa
setelah bekerja dengan pasangan semula. (pasangan pertama disaat mengerjakan
tugas dan pasangan kedua disaat mengukuhkan jawaban tugas tersebut setelah
bertukar pasangan), yang terdiri dari siswa berkemampuan tinggi dan rendah.
c) Setiap siswa
duduk dengan pasangan pertama.
d) Guru memberikan
tugas dan meminta siswa untuk mendiskusikan tugas tersebut dengan pasangannya.
e) Setelah
selesai mengerjakannya, tugas guru memberitahukan kepada siswa agar bertukar
pasangan seperti yang sudah ditunjuk oleh guru.
f) Pasangan baru
ini saling menanyakan dan mengukuhkan jawabannya.
g) Kemudian
setiap siswa kembali kepada pasangan semula, jika ada temuan baru yang
didapatkan dari pertukaran pasangan dibagikan kepada pasangan semula.
h) Memilih siswa secara acak untuk
mempresentasikan hasil diskusinya dan meminta siswa lain mendengarkan serta
memberikan komentar.
i) Meminta
kepada pasangan pertama kemudian pasangan kedua setelah siswa bertukar pasangan
dari yang sedang mempresentasikan jawabannya, untuk membantu dan menambahkan
jika terdapat kekurangan atau kekeliruan
j) Selanjutnya memberikan kesempatan
kepada siswa jika ada tanggapan atau sanggahan dari presentasi yang tampil
4.
Keuntungan Bertukar Pasangan
Keuntungan pembelajaran
bertukar pasangan sebagai berikut:
a. Setiap
siswa termotivasi untuk menguasai materi.
b. Menghilangkan
kesenjangan antara yang pintar dengan tidak pintar.
c. Mendorong
siswa tampil prima karena membawa nama baik kelompok lamanya
d. Tercipta
suasana gembira dalam belajar. Dengan demikian meskipun saat pelajaran
menempati jam terakhir pun,siswa tetap antusias belajar.
5.
Kelemahan Bertukar Pasangan
Kelemahan pembelajaran
bertukar pasangan sebagai
berikut:
a. Ada
siswa yang takut diintimidasi bila memberi nilai jelek kepada anggotanya (bila
kenyataannya siswa lain kurang kurang mampu menguasai materi). Solusinya ,
lembar penilaian tidak diberi nama si penilai.
b. Ada
siswa yang mengambil jalan pintas ,dengan meminta tolong pada temannya untuk
mencarikan jawabnya
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pembelajaran
kooperatif pada dasarnya adalah strategi atau siasat dalam membelajarkan siswa.
Artinya, bagaimana mengoptimalkan siswa dalam melaksanakan aktivitas belajarnya
agar mereka menguasai belajar dan instruksional yang harus dicapainya. Dengan
demikian pembelajaran kooperatif bukan tujuan melainkan alat, sarana, cara
untuk mencapai tujuan.
Team-Assisted
Individual (TAI) adalah model pembelajaran yang membentuk kelompok kecil yang
heterogen dengan latar belakang cara berpikir yang berbeda untuk saling
menbantu terhadap siswa lain yang membutuhkan bantuan. Dalam model ini,
diterapkan bimbingan antar teman, yaitu siswa yang pandai bertanggung jawab
kepada siswa yang lemah. Ada beberapa alasan perlunya menggunakan model pembelajaran
TAI untuk dikembangkan sebagai variasi model pembelajaran, agar pemahaman
konsep dapat tercapai. Alasan tersebut diantaranya, dapat meningkatkan
partisipasi siswa, terutama pada kelompok kecil, karena siswa yang pandai
bertanggung jawab terhadap siswa yang lemah. Dengan demikian siswa yang pandai
dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya, sedangkan siswa yang lemah
dapat terbantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Model
pembelajaran Bertukar Pasangan termasuk pembelajaran dengan tingkat mobilitas
cukup tinggi, di mana siswa akan bertukar pasangan dengan pasangan lainnya dan
nantinya harus kembali ke pasangan semula/pertamanya. model pembelajaran
bertukar pasangan ini merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yaitu
pembelajaran yang dikembangkan dari teori kontruktivisme karena mengembangkan
struktur kognitif untuk membangun pengetahuan sendiri melalui berpikir
rasional.
B.Saran
Penulis berharap dengan adanya
makalah tentang pendekatan dalam cooperative learning ini, penulis khususnya dan para
pembaca dapat memahami bagaimana pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah
dimana kita mengajar kelak. Penulis juga berharap adanya kritik dan saran dari
pembaca. Karena semua itu untuk sempurnanya pembuatan makalah yang akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
Dimyati
dan Mudjiono .2002. Belajar Dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Ibrahim, Muslimin dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.
Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo
Slavin, Robert .1995. Cooperative Learning. Massachusets: Allyn and Bacon.
https://www.wordpress.com/2009/11/09/model-pembelajaran-17-bertukar-pasangan/
alhamdullillah akhirnya selesai juga , sekian dulu postingan mimin kali ini
semoga bermanfaat bagi pembaca semuanya :D
mohon kritik dan saran serta masukkanya :D
o iya bagi teman2 yg pengen request juga bisa
makasih banyak karna sudah mengunjungi dan membaca postingan mimin
No comments:
Post a Comment